Inspektorat DKI Gelar Edukasi Gerakan Anti Korupsi dan Judi Online di GOR Ciracas
Inspektorat DKI Jakarta menggelar edukasi gerakan anti korupsi, pencucian uang, bullying dan judi online di GOR Ciracas, Jakarta Timur Sabtu ( 27/7). Kegiatan yang dibuka Inspektur Provinsi DKI Syaefuloh Hidayat, akan berlangsung hingga Minggu (28/7) besok.
"Tiga strategi pemberantasan korupsi yaitu pendidikan, pencegahan dan penindakan,"
Kegiatan yang diikuti 450 peserta dari pelajar, mahasiswa serta kepemudaan dan masyarakat ini, diawali dengan penampilan atraksi budaya Palang Pintu dilanjutkan dengan senam bersama.
Menurut Syaefuloh, kegiatan ini merupakan hasil sinergisitas Pemprov DKI Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam upaya pengendalian dan pemberantasan korupsi, serta pencucian uang.
51 Pejabat Pemkot Jakbar Ikuti Bimtek Mengajar Antikorupsi"Korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang berdampak pada segala aspek. Untuk itu terdapat tiga strategi pemberantasan korupsi yaitu pendidikan, pencegahan dan penindakan," tegas Syaefuloh.
Menurut Syaefuloh, edukasi ini untuk membangun budaya berintegritas anti korupsi menjadi sebuah gerakan sejak usia sekolah, sekaligus membentuk generasi emas Indonesia 2045.
"Dunia pendidikan berperan penting dan strategis dalam menciptakan pribadi unggul, berkarakter dan berintegritas.," ucapnya.
Ditambahkan Syaefuloh, dalam giat ini pihaknya juga menggandeng Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dalam upaya mencegah kasus bullying, penyalahgunaan narkotika dan judi online di lingkungan sekolah.
Kepala Pusat Bermitra PPATK, Supriyadi, menambahkan, generasi muda sangat rentan terpapar praktik pencucian uang. Karena itu anak perlu diberikan pembelajaran agar mereka memiliki integritas anti korupsi, anti pencucian uang dan lainnya.
Hal serupa diutarakan Komisioner KPAI Ade Kawiyan. Dia menegaskan, semangat anti korupsi, pencucian uang, judi online dan kejahatan lain perlu ditanamkan sejak dini kepada para pelajar sebagai generasi penerus pembangunan bangsa.
"Kegiatan edukasi ini sangat positif bagi para pelajar," ujarnya.
Sementara, Auditor Kepolisian Madya Tingkat 3 Itwasda Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ardianto menyampaikan, sebagai aparat penegak hukum pihaknya sangat mendukung program inspektorat DKI Jakarta ini.
Dia mengimbau, seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda dan pelajar, agar jangan takut untuk melapor apabila menemukan praktik korupsi, khususnya aksi pungutan liar (Pungli) di lingkungannya.
"Untuk menindak kasus pungli di masyarakat, kami tidak bisa bekerja sendiri. Perlu dukungan dari apisan masyarakat, termasuk pelajar," tandasnya